Harapan Warga Palopo : : Semoga Cepat Belajar dengan Minimnya Pengalaman Naili Trisal

Terpilihnya Naili Trisal sebagai Wali Kota Palopo dalam PSU Pilkada 2025 masih menyisakan rasa tak percaya bagi sebagian warga.

Warga tak menyangka sosok berlatar belakang ibu rumah tangga (IRT) itu berhasil menembus kursi kepala daerah.

Abdul Rahman (29), warga Wara Timur, mengaku sempat meragukan kemampuan Naili.

Ia menilai latar belakang jauh dari dunia politik atau organisasi menjadi tantangan besar mengelola pemerintahan.

“Awalnya ragu beliau bisa tembus jadi wali kota, tapi ternyata bisa ji tawwa,” kata Rahman saat dihubungi, Senin (4/8/2025) malam via WhatsApp.

Menurutnya, kemenangan Naili tak lepas dari rasa jenuh masyarakat terhadap situasi politik di Palopo, khususnya pasca-kisruh PSU.

Ia juga menyebut isu miring terhadap calon lain turut memengaruhi keputusan pemilih.

“Mungkin efek jengah warga juga di Palopo sama kondisi PSU kemarin, makanya bisa lolos wali kota. Ditambah isu miring kena calon wali kota lain, jadi banyak yang beralih ke beliau,” ujarnya.

Mantan Aktivis PMII ini mengaku tak pernah mendengar nama Naili Trisal sebelumnya.

Sosoknya baru dikenal saat menggantikan sang suami, Trisal Tahir, gagal maju karena persoalan ijazah.

“Tidak pernah kedengaran. Suaminya saja yang maju kemarin, nanti mau mencalon baru tahu kalau ada itu orang,” tambahnya.

Meski begitu, ia berharap Naili dapat cepat belajar dan beradaptasi.

Menurutnya, kepemimpinan di kota sekompleks Palopo memerlukan kemampuan manajerial dan pemahaman struktur birokrasi.

“Idealnya kalau saya, harus kah punya pengalaman organisasi atau politik. Bagaimana mau atur kota dengan segala strukturnya yang ribet ini. Tapi ya ada ji juga proses belajar. Semoga beliau bisa cepat belajar dan beradaptasi,” tutup Rahman.

Sosiolog Universitas Negeri Makassar (UNM), Idham Irwansyah, menyebut kemenangan Naili sebagai sinyal pergeseran cara pandang masyarakat terhadap kepemimpinan.

“Ini menunjukkan publik mulai menghargai kapasitas personal di luar jaringan politik tradisional,” katanya via WhatsApp, Senin (4/8/2025) malam.

Namun, Idham juga mengingatkan risiko resistensi dari birokrasi dan elite politik lokal.

“Tanpa jejaring kuat, birokrasi bisa melihatnya sebagai ancaman. Naili harus membangun legitimasi politik dan dukungan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, keberhasilan pemerintahan ini akan bergantung pada transparansi dan partisipasi.

“Kalau hanya jadi simbol tanpa kuasa riil, maka ini hanya pencitraan,” tegasnya.

Prof Muhammad Firdaus, pengamat politik UIN Alauddin Makassar, mengingatkan pentingnya peran aktif partai pengusung pasca-Pilkada.

“Tanggung jawab partai tidak berhenti di TPS. Mereka harus ikut mengawal janji politik,” katanya via WhatsApp, Senin (4/8/2025) malam.

Menurut Firdaus, ekspektasi terhadap pasangan Naili–Ome sangat tinggi.

“Jika partai melepas tangan setelah menang, maka pemerintahan akan sulit menunaikan janji-janji politiknya,” jelasnya.

Sekretaris BPW KKLR Sulsel, Asri Tadda, menyerukan kolaborasi semua elemen setelah Pilkada usai.

“Pilihan boleh beda, tapi Palopo tetap rumah besar kita. Saatnya bersatu kembali membangun kota,” ucapnya.

Ia menilai Naili–Ome harus menjadi pemimpin bagi seluruh masyarakat.

“Mereka harus memulihkan kepercayaan publik, membuka ruang dialog, dan menerima kritik secara sehat,” ujarnya.

Asri mengajak semua elemen, dari birokrat hingga masyarakat akar rumput, aktif berkontribusi.

“Palopo tidak bisa maju hanya dengan segelintir orang. Ini tanggung jawab kolektif,” tutupnya.

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo dari Masa ke Masa

1. Andi Baso Amier

Jabatan: Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo

Masa Jabatan: 2002–2003

(Pj Wali Kota pertama setelah Palopo resmi menjadi kota otonom hasil pemekaran dari Kabupaten Luwu.)

2. A. H. Muchtar Daeng Laupe – Baharman Supri

Jabatan: Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Masa Jabatan: 2003–2008

(Pasangan definitif pertama hasil pemilihan langsung.)

3. A. H. Muchtar Daeng Laupe – Baharman Supri

Jabatan: Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Masa Jabatan: 2008–2013

4. HM Judas Amir – Rahmat Masri Bandaso (RMB)

Jabatan: Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Masa Jabatan: 2013–2018

5. HM Judas Amir – Rahmat Masri Bandaso (RMB)

Jabatan: Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Masa Jabatan: 2018–2023

6. Firmanza DP

Jabatan: Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo

Masa Jabatan: 2023–2025

(Ditunjuk pemerintah pusat setelah masa jabatan Judas Amir–RMB berakhir.)

7. Naili Trisal – Akhmad Syarifuddin (Ome)

Jabatan: Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo

Masa Jabatan: 2025–2030

(Terpilih lewat PSU Pilkada 2025. Naili Trisal menjadi perempuan pertama yang menjabat Wali Kota Palopo.)