Keracunan Massal, Dugaan Dedi Mulyadi Penyebab Para Siswa Sakit Usai Santap MBG di Bandung Barat

Seperti diketahui, korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mencapai 842 orang. Jumlah korban itu adalah akumulasi dari dari tiga kejadian sejak Senin (22/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025), yaitu di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.

Siswa yang menjadi korban keracunan itu mengalami nyeri kepala hebat, mual, muntah-muntah, sesak nafas, dan kejang-kejang setelah beberapa jam menyantap MBG. Korban dengan gejala berat seperti kejang, dehidrasi, hingga penurunan kesadaran langsung dilarikan ke rumah sakit.

Mengetahui 842 anak keracunan massal, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung turun tangan. Dedi Mulyadi membongkar dugaan penyebab para siswa sakit usai santap MBG.

Menurut Dedi, insiden keracunan MBG ini disebabkan oleh manajemen penyajian makanan yang kurang tepat. Ditambah lagi ada ketidakseimbangan anatar jumlah penerima layanan MBG dengan tenaga yang menyajikan MBG.

Tak hanya itu, Dedi mengatakan seharusnya makanan tidak dimasak terlalu awal. Hal itu menyebabkan kualitas menu MBG menjadi menurun.

“Waktunya sudah terlalu lama, antara dimasak dan dimakan, dan itu harus menjadi bahan evaluasi agar mereka yang memiliki tugas untuk menyiapkan MBG harus bisa memperhitungkan antara jam dimasak dan jam dimakan.”

“Ini problemnya dan itu penjelasan kepala Dinas Kesehatan,” ujar Dedi, Selasa (23/9/2025).

“Jangan masaknya terlalu sore atau malam. Kalau bisa agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan fresh,” katanya.

Dedi berharap agar insiden ini jadi evaluasi agar tidak terulang kembali di kemudian hari. Mantan Bupati Purwakarta itu bahkan meminta penyelenggara yang tidak mampu menangani masalah itu agar diganti menjadi yang lebih kompeten.